Ini dia temu ketiga kami. Ini diaaaaa.
Waktu itu acara dimulai sekitar jam setengah dua mungkin. Seragam batik-hitam. Tidak ada informasi tentang waktu selesainya acara ini, jadi kita semua mengira-ngira, siapa tau nanti diadakan tarawih berjamaah? Seperti biasanya, acara pertama atau kegiatan awal dalam acara-acara seperti ini yaituuu registrasi. Tenang, tidak semua kegiatan harus dilakukan di bawah tatapan penuh makna para komdis. Registrasi ini sebentar saja, cuma mengisi kolom tanda tangan. Sesudahnya barisan dibuat berdasarkan kelompok kecil. Oya, namanya Reynoso, itu kelompok saya, kelompok yang kelima belas (cerita tentang Reynoso akan menyusul!).
Seperti biasanya, acara pertama atau kegiatan awal dalam acara-acara seperti ini yaituuu registrasi. Tenang, tidak semua kegiatan harus dilakukan di bawah tatapan penuh makna para komdis. Registrasi ini sebentar saja, cuma mengisi kolom tanda tangan. Sesudahnya barisan dibuat berdasarkan kelompok kecil. Oya, namanya Reynoso, itu kelompok saya, kelompok yang kelima belas (cerita tentang Reynoso akan menyusul!).
Registrasi selesai. Barisan harus rapi. Lalu apa? Pemeriksaan barang bawaan. Hhh, kenapa ada beginian, ya?
Ini melatih kedisiplinan, Dek.
Ya, jangan tanya bagian komdis tentang alasan membawa sejumlah barang yang ditentukan. Tidak boleh kurang, tidak boleh lebih.
Oke, lanjut. Ada sesi penyampaian materi tentang PKM alias Pekan Kreativitas Mahasiswa. Yang menarik di sini adalah justru orang yang menyampaikan materi itu, hahaha. Alumni IPB jurusan Biologi yang pernah ikut PIMNAS. Materi selanjutnya ada berbagi pengalaman dari Kak Abil dari AGH yang sudah diwisuda tahun kemarin, juga ada kakak dari Fakultas Manajemen yang membuat program membuat batik tulis bagi tunarungu.
Inilah gathering ketiga, diadakan di tengah ibadah bulan puasa. Sesudah shalat maghrib, barisan nasi bungkus berjejer rapi di salah satu koridor yang luas. Nasi-nasi itu di atas kertas nasi yang dibariskan panjaaang. Dengan lauk tempe dan kerupuk dilengkapi mie instan, kami makan malam. Oya, kakak panitia juga ikut makan dengan menu yang sama. Tapi jangan tanya apakah makanan itu habis semua. Banyak dari porsi para wanita yang harus dilimpahkan pada mereka yang ada di seberang yang dinilai lebih kuat makan banyak.
Inilah gahtering ketiga. Komdis ternyata tetap beraksi di akhir acara bertindak sebagai evaluator. Yaa, masih dengan gaya khas yang suka berteriak-teriak, sih.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.